HOTLINE / CALL US

Review Buku ‘Is It Bad or Good Habit?’: Belajar Memilah Kebiasaan

19
Jul 2025
Category : Berita
Author : angel
Views : 1733x

(UPA Perpustakaan Unila): Buku Is it Bad or Good Habits karya Sabrina Ara yang diterbitkan oleh Syalhamat Publishing ini membuat kita mampu mengenali kebiasaan yang selama ini tidak kita sadari. Buku bergenre self-help ini membahas tentang bagaimana rutinitas serta kebiasaan baik dan buruk dapat memengaruhi kehidupan kita.

Buku ini juga mengajak kita untuk mengintrospeksi diri, apakah kebiasaan berulang yang kita lakukan dapat memberikan manfaat? atau justru membuat kita terjebak ke dalam ‘jurang’ kemunduran?

Meskipun baru diterbitkan pada bulan September 2023, buku ini telah dicetak ulang sebanyak tiga kali. Hal tersebut menandakan tingginya minat pembaca akan buku ini, terutama oleh kalangan remaja dan dewasa yang ingin memperbaiki pola hidup dan manajemen waktu.

Sobat Perpus Unila penasaran tidak dengan sinopsis beserta review yang dibawa oleh Sabrina Ara melalui karyanya? Jika iya, kamu datang ke artikel yang tepat! Karena melalui artikel ini, aku akan mengupas buku yang baru kubaca untuk kamu.

Sinopsis Singkat

Selaras dengan judulnya, buku ini membahas tentang aktivitas harian manusia yaitu rutinitas dan kebiasaan. Meskipun terlihat serupa, namun keduanya memiliki perbedaan yang mencolok.

Kebiasaan merupakan sesuatu yang dilakukan seseorang secara berulang, yang seringkali terjadi tanpa disadari. Contohnya, kebiasaan makan sambil mengecap, bisa jadi orang tersebut tidak menyadari bahwa bunyi kecapannya sangat berisik dan mengganggu orang lain.

Suatu hal yang telah menjadi kebiasaan, akan dilakukan secara berulang-ulang dan sulit disadari. Berbeda halnya dengan rutinitas, hal ini dilakukan oleh seseorang dengan pola yang sama dan berurutan dalam keadaan sadar.

Misalnya, sebelum berangkat sekolah, seorang siswa rutin membaca buku pelajaran, mengecek agenda harian, kemudian menyeduh iced matcha serta bekal makan, hingga kemudian berangkat ke sekolah. Aktivitas tersebut dilakukan secara teratur dan berurutan.

Tujuh Bab Introspeksi dan Transformasi

Sabrina Ara memandu kita melalui proses introspeksi dan transformasi kebiasaan yang disusunnya ke dalam tujuh bab. Bab pertama dengan judul “Mengenal diri”, kita diajak untuk memahami pola pikir terhadap aktivitas harian kita. Terdapat tiga komponen yang mendasari pola kebiasaan yaitu sinyal (cue), rutinitas (routine), dan penghargaan (reward).

Sebagai contoh seorang perokok ketika habis makan mendapatkan sinyal berupa rasa asam di mulutnya. Dari rutinitasnya menghisap rokok, ia mendapatkan pengharagaan berupa rasa terpuaskan karena
mulutnya sudah tidak terasa asam lagi. Dari penjelasan ini kamu bisa bayangkan kan, rutinitas merokok sebenarnya bisa dirubah dengan makan permen asam?

Pada Bab pertama ini juga mengenalkan kita terhadap lingkaran kebiasaan Charless Dunhigg, “Cara paling efektif untuk mengubah sebuah kebiasaan adalah dengan mempertahankan sinyal dan reward dari sebuah lingkaran kebiasaan”.

Bab kedua yang berjudul “Bad Habit or Good Habit?”, kita diajak untuk merefleksikan mengapa kita mudah mengulang kebiasaan buruk. Kita juga dikenalkan pada berbagai ciri-ciri kebiasaan buruk pada seseorang. Buku ini juga mengutip pesan dari Najwa Shihab yang berbunyi “Dahulu merdeka dari penjajah, kini dari kebiasaan buruk yang tak mau berubah”.

Pada bab ketiga kita membahas soal “Zona Nyaman”, yang dimana setiap orang berhak memilih untuk hidup di dalamnya, terlebih jika zona nyaman tersebut diraih dengan perjuangan.Namun, Sabrina Ara juga menjelaskan bahwa zona nyaman dapat menjadi penghalang kesuksesan kita karena berada di dalamnya membuat kita tidak berkembang dan tidak mengenali kelebihan serta kekurangan diri sendiri.

Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk menentukan tujuan hidup sebagai motivasi keluar dari zona nyaman karena tujuan hidup yang jelas dapat mempermudah proses kita.

Bagian keempat buku ini berjudul “Change Your Habit”, Sabrina Ara mengajak kita untuk perlahan dapat merubah kebiasaan buruk yang kita miliki dan membentuk kebiasaan baru yang positif.

Poin penting yang perlu kita perhatikan dalam merubahnya yakni komitmen, kemudian aksi dalam bertindak, dan disertai dengan manajemen waktu yang baik. Apabila ketiga poin tersebut dijalankan, maka perlahan kita dapat merubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baru yang positif.

Bab kelima memberikan kita sudut pandang bahwa energi dari orang lain dapat berdampak kepada kebiasaan diri kita. Untuk itu, penting sekali dapat mengelola energi yang masuk ke dalam diri kita, contohnya apabila ada komentar negatif dari orang lain terhadap diri kita, jadikan hal tersebut sebagai motivasi untuk lebih baik lagi ke depannya.

Selain itu, energi positif dari orang-orang terdekat kita dan pergaulan yang tepat akan dapat membantu kita membentuk kebiasaan positif.

Untuk mempertahankan kebiasaan baik yang kita miliki, bab enam menjelaskan bahwa kita perlu untuk mengelola stress dan merawat kebiasaan baik tersebut. Sabrina Ara memberikan lebih dari sepuluh cara untuk mengelola stress di antaranya yaitu menghindari pemicunya, bercerita dengan orang yang dipercaya dan mencari solusi permasalahan tanpa menundanya.

Kalo rasa penasaranmu semakin tinggi setelah membaca ringkasan bab ini, artinya buku ini wajib masuk ke whistlist buku barumu!

Pada bab ketujuh yang merupakan bagian terakhir,  terdapat kebiasaan-kebiasaan positif para tokoh sukses seperti Eka Tjipta Widjaja seorang pebisnis yang gigih, Mario Teguh sang motivator pikiran positif, Sidney Poitier yang mengubah kritikan menjadi motivasi, dan Thomas Alva Edison dengan kebiasaan membaca bukunya.

Bab akhir pada buku ini menyajikan penjelasan tentang kebiasaan tokoh-tokoh sukses yang jarang sekali dibahas dan disebarkan oleh media.

Cocok Bagi Pembaca Remaja

Menurutku buku ini sangat cocok dengan kebanyakan remaja karena mengajak memahami kebiasaan baik dan buruk. Para remaja dapat membuang kebiasaan yang buruk dan mempertahankan yang baik untuk hidup lebih terarah.

Penggunaan bahasa  buku Is it Bad or Good Habits juga mudah dipahami. Buku ini relatable dengan pembaca karena disertai dengan tips praktis memulai kebiasaan baik dan cara melakukan refleksi diri.

Penulis: Dinal Azmi
Penyunting: Vivas Dwi Toti D